Selasa, 24 November 2015

Rahasia Sukses Buka Usaha Minuman Bubble


Para pelaku usaha bidang minuman bubble makin gencar meluaskan usahanya dengan sistem kemitraan. Masing-masing berlomba menawarkan kelebihan untuk menarik minat calon investor.


Salah satunya yakni Cherry Bubble Drinks yang dimiliki Iwan Fuarianto. Pria 27 tahun ini menuturkan, usahanya yang berpusat di Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan brand lokal asli tetapi dia menggunakan produk impor.


Dua hal itu diklaimnya menjadi keunggulan dan nilai saing produknya. Dari segi investasi, produknya masih jauh lebih murah sehingga potensi keuntungan yang didapat pelaku usaha lebih besar. Di sisi lain, menurutnya rasa produknya bisa diadu dengan produk minuman bubble asli Taiwan yang menjadi pionir di pasar premium Indonesia.


“Investasi yang kami berikan jauh lebih murah dibandingkan dengan franchise dari Taiwan yang rata-rata sudah di atas rate Rp150 juta, tetapi taste yang kami tawarkan tetap premium,” katanya kepada Bisnis.


Cherry Bubble Drinks ditawarkan dengan tiga paket investasi yakni Rp12 juta (tanpa booth), Rp13 juta (portable booth), Rp17 juta (booth standar ukuran 1 meter x 2 meter), serta paket Rp75 juta (premium untuk bentuk kafe atau outlet di mal).


Secara umum mitra akan mendapatkan paket lengkap untuk memulai usaha, seperti starting product untuk 500 cup, mesin, blender, shaker, seragam dan perlengkapan promosi, serta training selama dua hari.


Adapun untuk paket Rp75 juta, starting product berserta peralatan dan perlengkapannya diberikan dua kali lipat dari paket standar.


Bagi yang ingin punya omzet lebih besar, dia menyarankan agar pelaku usaha juga mengkombinasikan usahanya dengan snack dan dessert. Paket tersebut juga dia tawarkan kepada mitra yang ingin berinvestasi dengan nilai lebih.


“Ada juga paket eksklusif three in one, jadi dalam harga satu paket merek mendapat tiga jenis produk yakni bubble drink, dessert Taiwan yang sekarang sedang naik daun serta produk snack Crispy Chicken,” kata dia menambahkan.


Varian rasa yang ditawarkan pun sangat beragam. Total ada 45 jenis termasuk snack dan dessert Taiwan. Dessert yang terdiri dari es krim dan aneka jenis topping seperti cincau, alpokat, dan bubble itu, kata dia, belum ditawarkan oleh pelaku usaha lokal sejenis.


Dari perhitungan Cherry Bubble Drinks, para mitra diprediksi dapat balik modal setelah enam bulan hingga satu tahun. Dia menargetkan mitra mampu menjual minimal 50 gelas per hari dengan harga jual sekitar Rp12.000 hingga Rp20.000, tergantung variasi topping yang digunakan.


“Dalam satu bulan omzetnya pasti naik turun, tapi dari pengalaman kami rata-rata profit bersih yang didapat Rp3 juta – Rp 4 juta untuk penjualan minimal 50 gelas per hari. Profitnya akan lebih besar kalau mitra juga menjual Crispy Chicken karena pasarnya masih sangat luas dan belum ada banyak pesaing, katanya.


BISNIS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar