Rabu, 11 Mei 2016

APPLICATION LETTER & CV

 APPLICATION LETTER 

October 25, 2013

Ms. Rosemarie Norbe
Personnel Manager
Milestone Company
Don Pepe, Balanga City


Dear Ms. Norbe.
Your advertisement in the March 22 issue of the Manila Bulletin calls for an executive secretary who is proficient in communication skills, computer literate, and with pleasing personality.  I sincerely believe that I meet your requirements for the position.

I am Erica J. Navarro,  a graduate of Bachelor of Science, major in Psychology at La Salle University, Manila this March, 28, 2005 as a cum laude.

I consider as my assets: my proficiency in both written and spoken English and Filipino, my computer skills, and my leadership skills which were honed in my capacity as the editor in chief of my school’s student publication and as a Sangguniang Kabataan Chairman of our Barangay.  I am hardworking, efficient, and highly driven, and I am willing to undergo training to further improve my capabilities.

For your perusal and evaluation, I have enclosed my resume which includes my special skills, training and accomplishments and awards as a student, and a photocopy of my official transcript of records for your evaluation.  Should you wish to ask about my personal traits and capabilities, I have also included a list of references for you.

I am very much willing to come over for a personal interview with you anytime during office hours.


Respectfully yours,


Erica J. Navarro



CURRICULUM VITAE

1. PERSONAL DETAILS

Name                         : Rosyida Dewi
Place & Date of Birth  : Jakarta, December 07,1991
Sex                             : Female
Religion                       : Moslem
Marital Status              : Single
Nationality                   : Indonesian
Address                       : Jl. Batu Ampar Jakarta Timur 13520
Contact Number          : 081212 17xxxx

2. EDUCATION DETAILS

2010-2014 : Management of Departement Economics, Gunadarma of University Kalimalang
2007-2010:  State Senior High School 51 Jakarta
2004-2007:  State Junior High School 126 Jakarta

EDUCATION NON FORMAL

2013 : English Course at  LIA (Certified)

3. WORK EXPERIENCES

2014-2015 PT. CIPUTRA GROUP as a Secretary
2015-2017 PT. Bank BCA as a Accountant

4. PROGRAM SKILLS

- Auditing
-MYOB
- ZAHIR
- Analysis

5. LANGUANGES
-Bahasa Indonesia
- English
-Germany

Senin, 02 Mei 2016

Inqury Letter

Customer Service
Cool Sports, LLC
8423 Green Terrace Road
Asterville, WA 65435
Tel: 0114 2872222
25 June 2004
Mr Ken Thomas
25 Finch Avenue
Marlborough
Leeds
LS20 2JT

Dear Sir or Madam,
Subject: Request of cataloque
We saw your advertisement in the “Metak Worker” A few days ago and interested in your steel product.
Please let us have the details of your product together  with sample, terms of payment and the price out. If the quality is satisfactory and the terms are reasonable, we will place a large order soon. Could you give us details of discount and the fatest delivery please.
We hope to receive your reply soon.
Yours faithfully,
Ms. John lennon
Sales Manager

REPLY OF COMPLAINT LETTER

Customer Service
Cool Sports, LLC
8423 Green Terrace Road
Asterville, WA 65435
Tel: 0114 2872222
7 July 2004
Mr Ken Thomas
25 Finch Avenue
Marlborough
Leeds
LS20 2JT

Dear Mr Ken Thomas
Thank you for your letter of 30 June. I am sorry that the estimated period for completion of your a new pair of soccer cleats (item #6542951) has already been exceeded. I realize how much inconvenience this delay must be causing you.
You can send back that item to me and I will exchange it with a new pair of shoes cleats with the same merk and models of the item. I’m so apologize with this mistake because I have much order from the other buyers I hope you can  be understanding of a situasion.
Take it easy and relax at your home at the same time for waiting a new pair of soccer cleats from me.
Please do not hestitate to telephone me if you have any further questions.
Yours sincerely

    Hanik

Jumat, 25 Maret 2016

COMPLAINT LETTER

65 Market Street
Val Haven, CT 95135


June 30, 2004


Customer Service
Cool Sports, LLC
8423 Green Terrace Road
Asterville, WA 65435


Dear Sir or Madam:


I have recently ordered a new pair of soccer cleats (item #6542951) from your website on June 21. I received the order on June 26. Unfortunately, when I opened it, I saw that the cleats were used. The cleats had dirt all over it and there was a small tear in front of the part where the left toe would go. My order number is AF26168156.
To resolve the problem, I would like you to credit my account for the amount charged for my cleats; I have already went out and bought a new pair of cleats at my local sporting goods store so sending another would result in me having two pairs of the same cleats.



Than you for taking the time to read this letter. I have been a satisfied customer of your company for many years and this is the first time I have encountered a problem. If you need to contact me, you can reach me at (555) 5555-5555.
Sincerely,


Signature


Ken Thomas


Selasa, 24 November 2015

Utilitarianisme



A.      Pengertian Utilitarianisme

Utilitarianisme adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga “Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.

Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. berbisnis untuk kepentingan individu dan di saat yang bersamaan mensejahterakan masyarakat luas adalah pekerjaan profesional sangat mulia. dalam teori sumber daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan semakin merusaka kualitas sumber daya alam itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya alam yang terkuras tidak habis ditelan jaman.
di dalam analisa pengeluaran dan keuntungan perusahaan memusatkan bisnisnya untuk memperoleh keuntungan daripada kerugian. proses bisnis diupayakan untuk selalu memperoleh profit daripada kerugian. Keuntungan dan kerugian tidak hanya mengenai finansial, tapi juga aspek-aspek moral seperti halnya mempertimbangkan hak dan kepentingan konsumen dalam bisnis. dalam dunia bisnis dikenal corporate social responsibility, atau tanggung jawab sosial perusahaan. suatu pemikiran ini sejalan dengan konsep Utilitarianisme, karena setiap perusahaan mempunyai tanggaung jawab dalam mengembangkan dan menaikan taraf hidup masyarakat secara umum, karena bagaimanapun juga setiap perusahaan yang berjalan pasti menggunakan banyak sumber daya manusia dan alam, dan menghabiskan daya guna sumber daya tersebut.

kesulitan dalam penerapan Utilitarianisme yang mengutamakan kepentingan masyarakat luas merupakan sebuah konsep bernilai tinggi, sehingga dalam praktek bisnis sesungguhnya dapat menimbulkan kesulitan bagi pelaku bisnis. misalnya dalam segi finansial perusahaan dalam menerapkan konsep Utilitarianisme tidak terlalu banyak mendapat segi manfaat dalam segi keuangan, manfaat paling besar adalah di dalam kelancaran menjalankan bisnis, karena sudah mendapat ‘izin’ dari masyrakat sekitar, dan mendapat citra positif di masyarakat umum. namun dari segi finansial, Utilitarianisme membantu (bukan menambah) peningkatan pendapat perusahaan.

A.Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme

Kriteria pertama adalah manfaat , yaitu bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang menghasilkan hal yang baik. Sebaliknya, kebijaksanaan atau tindakan yang tidak baik adalah yang mendatangkan kerugian tertentu.

Criteria kedua adalah manfaat terbesar, yaitu bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam situasi tertentu lebih besar)dibandingkan dengan kebijaksanaanatautindakanalternativelainnya.
Criteria ketiga adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang, yaitu dengan kata lain suatu kebijaksanaan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut etika utilitarianisme adalah kebijaksanaan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau sebaliknya membawa akibat merugikan yang sekecil mungkin bagi sedikit mungkin orang.
Secara padat ketiga prinsip itu dapat dirumuskan sebagai berikut: Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkinorang.


B. Nilai Positif Etika Utilitarianisme
       Rasionalitas, prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bias kita persoalkan keabsahan.
      Dalam kaitannya dengan itu, utilitarianisme sangant menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengambil keputusan dan bertindak dengan hanya memberinya ketiga criteria objektif dan rasional tadi.
      Universalitas, yaitu berbeda dengan etika teleologi lainnya yang terutama menekankan manfaat bagi diri sendiri atau kelompok sendiri, utilitarianisme justru mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang. 

C. Utilitarianisme sebagai Proses dan sebagai Standar Penilaian
      Etika utilitarianisme dipakai sebagai proses untuk mengambil sebuah keputusan, kebijaksanaan, ataupun untuk bertindak. Dengan kata lain, etika utilitarianisme dipakai sebagai prosedur untuk mengambil keputusan. Ia menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan.
      Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bai tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan. Dalam hal ini, ketiga criteria di atas lalu benar-benar dipakai sebagai criteria untuk menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang baik atau tidak.
Yang paling pokok adalah menilai tindakan atau kebijaksanaan yang telah terjadi berdasarkan akibat atau konsekuensinya yaitu sejauh mana ia mendatangkan hasil terbaik bagi banyak orang.

D. Analisis Keuntungan dan Kerugian
      Keuntungan dan kerugian (cost and benefits) yang dianalisis jangan semata-mata dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi perusahaan, kendati benar bahwa ini sasaran akhir. Yang juga perlu mendapat perhatian adalah keuntungan dan kerugian bagi banyak pihak lain yang terkait dan berkepentingan, baik kelompok primer maupun sekunder. Jadi, dalam analisis ini perlu juga diperhatikan bagaimana daan sejauh mana suatu kebijaksanaan dan kegiatan bisnis suatu perusahaan membawa akibat yang menguntungkan dan merugikan bagi kreditor, konsumen, pemosok, penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan seterusnya. Ini berarti etika utilitarianisme sangat sejalan dengan apa yang telah kita bahas sebagai pendekatan stakeholder.
      Seringkali terjadi bahwa analisis keuntungan dan kerugian ditempatkan dalam kerangka uang (satuan yang sangat mudah dikalkulasi). Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial, melainkan juga aspek-aspek moral; hak dan kepentingan konsimen, hak karyawan, kepuasan konsumen, dsb. Jadi, dalam kerangka klasik etika utilitarianisme, manfaat harus ditafsirkan secara luas dalam kerangka kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin pihhak terkait yang berkepentingan.
      Bagi bisnis yang baik, hal yang juga mendapat perhatian dalam analisis keuntungan dan krugian adalah keuntungan dan kerugian dalam jangka panjang. Ini penting karena bias saja dalam jangka pendek sebuah kebijaksanaan dan tindakan bisnis tertentu sangat menguntungkan, tapi ternyata dalam jangka panjang merugikan atau paling kurang tidak memungkinkan perusahaan itu bertahan lama. Karena itu, benefits yang menjadi sasaran utama semua perusahaan adalah long term net benefits.
Sehubungan dengan ketiga hal tersebut, langkah konkret yang perlu dilakukan dalam membuat sebuah kebijaksanaan bisnis adalah mengumpulkan dan mempertimbangkan alternative kebijaksanaan bisnis sebanyak-banyaknya. Semua alternative kebijaksanaan dan kegiatan itu terutama dipertimbangkan dan dinilai dalam kaitan dengan manfaat bagi kelompok-kelompok terkait yang berkepentingan atau paling kurang, alternatif yang tidak erugikan kepentingan semua kelompok terkait yang berkepentingan. Kedua, semua alternative pilihan itu perlu dinilai berdasarkan keuntungan yang akan dihasilkannya dalam kerangka luas menyangkut aspek-aspek moral. Ketiga, neraca keuntungan dibandingkan dengan kerugian, dalam aspek itu, perlu dipertimbagkan dalam kerangka jangka panjang. Kalau ini bias dilakukan, pada akhirnya ada kemungkinan besar sekali bahwa kebijaksanaan atau kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya menguntungkan secara financial, melainkan juga baik dan etis.

E. Kelemahan Etika Utilitarianisme
      Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
      Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
      Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
      Variable yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.
      Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

Utilitarianisme dari usaha Kuliner
1. Untuk memperoleh penghasilan dan memberikan kepuasan bagi pihak konsumen.
3. Menciptakan usaha yang sehat dan menciptakan income (keuntungan) yang optimal.
4. Menciptakan wadah kerjasama dan organisasi yang berlandaskan niaga.
5. Memiliki tujuan usaha yang integratif antara aspek manajemen usaha.