Senin, 03 November 2014

Tugas 2 Perilaku Konsumen

Tugas Perilaku Konsumen
1. Pemahaman akan perilaku konsumen yang tepat dapat diaplikasikan dalam?dan berikan contohnya!
2. Jelaskan apa yang kalian ketahui terkait pendekatan perilaku konsumen
A Pendekatan interpretif
B Pendekatan tradisional
C Pendekatan sains
3. Sebutkan dan jelaskan sejumlah proses yang dilakukan konsumen dalam mengambil keputusan!
4. Berikut adalah faktor – faktor internal yang mempengaruhi keputusan pembelian
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembentukan sikap
d. Integrasi antara sikap dan tindakan
Apa yang kalian ketahui tentang faktor – faktor tersebut

JAWABAN
1. Seperti telah kita ketahui, perilaku konsumen merupakan suatu proses dimana seseorang melakukan kegiatan pencarian, pemilihan, penggunaan serta pengevaluasian produk atau jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan tiap individual masing – masing. Seorang konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka pasti berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya. Ini dikarenakan tiap konsumen memiliki selera tersendiri. Tetapi tujuan mereka tetap sama yaitu membuat keputusan pembelian. Untuk sejenis produk dan jasa yang menawarkan harga jual rendah, maka proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sebaliknya apabila produk dan jasa yang ditawarkan mahal, maka proses pengambilan keputusan seorang konsumen harus dilakukan dengan pemikiran yang tepat dan disesuaikan dengan anggaran (budget) yang ada.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam bidang pemasaran, yaitu dalam hal :
· Menyusun strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan waktu yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk mencuri perhatian para pembeli
· Pembuat keputusan kebijakan public, misalnya dengan kita memahami perilaku konsumen, maka kita akan mengetahui bahwa konsumen banyak menggunakan transportasi saat lebaran, dapat menentukan harga tiket pada saat lebaran atau hari raya lainnya
· Pemasaran sosial,memberikan gambaran kepada pemasar dalam pembuatan produk, menentukan harga, meningkatkan mutu dari produk yang dipasarkan.

2. A Pendekatan interpretif
Pendekatan ini menjelaskan tentang perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan fokus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
B Pendekatan tradisional
Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
C Pendekatan sains
Pendekatan ini disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi (moving rate analysis)

3. Dalam melakukan transaksi pembelian, seorang konsumen akan melakukan proses pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :
a. Pengenalan masalah
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Seorang konsumen akan selalu mempunyai rangsangan dari eksternal maupun internal dalam diri mereka masing – masing. Contoh dari rangsangan internal adalah ketika seseorang merasa lapar dan haus. Ada juga rangsangan yang dating dari luar atau eksternal adalah ketika seseorang melewati toko roti dan mencium bau roti yang enak, tentu saja ini merangsang konsumen untuk membeli roti tersebut.

b. Pencarian informasi
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori(internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). Misalnya informasi yang berasal dari keluarga, teman, atau iklan di televisi

c. Mengevaluasi alternatif
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya

d. Keputusan pembelian
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

e. Evaluasi pasca-pembelian
Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.

4. Terdapat empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian
a. Motivasi
Merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk membangkitkan semangat dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan. Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik

b. Persepsi
Merupakan Hasil tanggapan seseorang terhadap kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi terhadap rangsangan tersebut

c. Pembentukan sikap
Merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka terhadap suatu hal

d. Integrasi
Merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Senin, 20 Oktober 2014

TUGAS 1 PERILAKU KONSUMEN

1.Definisi perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarianpemilihanpembelianpenggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Namun selain itu, adapun pengertian Perilaku Konsumen menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
 a. Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
   b. Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
  c. Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
  d. The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
2.     Pemikiran yang Benar Tentang Konsumen
Pemikiran yang benar tentang konsumen ialah sifat yang benar tentang dari konsumen tersebut. Seperti sebagai berikut :
a.       Konsumen adalah Raja
Dapat dibilang demikian karena suatu keputusan dalam proses pembelian dari suatu barang atau jasa ada pada keputusan konsumen tersebut. Jadi dapat diartikan atau dalam makna kiasan Konsumen adalah Raja.
b.      Perilaku Konsumen dapat dibujuk atau dirayu oleh Produsen
Maksud dari kalimat diatas yaitu Produsen dapat membujuk atau merayu konsumen untuk melakukan transaksi pembelian barang dari produsen dengan maksud melakukan metode pemasaran kepada Konsumen untuk membujuk Konsumen membeli barang atau jasa.
c.       Motivasi dan Perilaku Konsumen dapat Dipahami Melalui Penelitian
Melakukan penelitian merupakan suatu media atau alat untuk memahami dari perilaku konsumen tersebut, sehingga penelitian ini dipakai sebagai acuan dalam membuat program pemasaran, perencanaan periklanan, perencanaan promosi sehingga hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang dapat diprediksi. Hal ini akan berdampak positif untuk melakukan program selanjutnya kepada konsumen.
3.      Segmentasi pasar
Apa itu segmentasi pasar? Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Pembagian segmen pasar:
1.      Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
a.       Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.

Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
Ø  Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
Ø  Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
Ø  Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
1. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah, golongan rendah.
2. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
3. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
Ø  Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Manfaat yang dicari
2. Status Pengguna
3. tingkat pemakaian
4. status loyalitas

 
2.      Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3.      Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
*  Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
*  Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani;
*  Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
*  Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan
memberi  tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
                  *Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk    
                    menarik dan melayani segmen tersebut.

 http://pengetahuantentangsegmentasipasar.blogspot.com/ 
 http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
  http://panjisatria15.wordpress.com/2014/09/29/perilaku-konsumen-pemikiran-yang-benar-tentang-konsumen-dan-mencari-penelitian-konsumen-sebagai-suatu-bidang-yang-dinamis/





Senin, 06 Januari 2014

Peran Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia

LATAR BELAKANG 

Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata koperasi? Koperasi merupakan salah satu organisasi ekonomi yang memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. Dengan demikiankemajuan dan pembangunan koperasi semakin berperan dalam perekonomian nasional. pandangan masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat ”Modern”, terhadap koperasi tidak terlalu positif dimana koperasi dianggap lebih sebagai suatu lembaga sosial yang tujuannya untuk membantu orang miskin.

Sejalan dengan ide pengembangan eksistensi koperasi, dalam kondisi globalisasi ekonomi dunia sekarang ini, terutama dalam upaya penyembuhan perekonomian nasional, upaya untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat termasuk swasta untuk memberi kesempatan bagi pembangunan koperasi adalah sangat penting.

Keikutsertaan semua pelaku ekonomi tersebut diperlukan dalam upaya mencapainya sasaran
pembangunan terutama penyembuhan ekonomi nasional. Hal tersebut didasarkan atas pemikiranbahwa pemulihan perekonomian nasional harus memasukkan keinginan untuk mengembangkan peran serta koperasi tidak hanya disandarkan pada pendanaan dari pemerintah.

Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang memperlihatkan  kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem

Keberhasilan suatu usaha koperasi dapat dicerminkan dari peranannya dalam kehidupan ekonomi rakyat. Keberhasilan sebuah koperasi dimaksudkan sebagai wadah perekonomian yang beranggotakan orang-orang telah mampu mengembangkan diri dalam segala aspek perekonomian dan mampu memenuhi kebutuhan para anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya.




RUMUSAN MASALAH
a.      Apakah hakikat koperasi ?
b.      Bagaimana peran koperasi dalam melindungi rakyat kecil ?
c.       Mengapa koperasi lebih sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia daripada badan
          usaha lainnya ?










LANDASAN TEORI

Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat. Secara harfiah Kpoerasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata, yaitu Co yang berarti bersama, dan Operation yang berarti  bekerja, jadi  koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi, dalam definisio lain Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama, Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Sebetulnya suatu definisi itu meskipun banyak persamaannya, tetapi orang banyak yang memberi tekanan pada salah satu unsurnya. Hal ini tergantung pada perbedaan segi pandangan falsafah hidup orang yang mengemukakan tentang Koperasi, sebagai pelengkap dari pengertian koperasi menurut UU No. 12/1967 (undang undang pertama mengenai Koperasi Indonesia, “Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan”.



PEMBAHASAN

a.      Hakikat Koperasi
Koperasi berasal dari kata “cooperation” yang artinya kerjasama. Pengertian koperasi menurut Undang-undang Perkoperasian No.25 tahun 1992, yaitu: “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatan pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.(http://mastugino.blogspot.com/2012/11/koperasi-dalam-perekonomian-indonesia.html )
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi.

b.      Peran koperasi dalam melindungi rakyat kecil
Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hak-hak konsumen serta perlakuan yang adil bagi seluruh masyarakat.
Koperasi merupakan lembaga usaha bersama yang terdiri dari orang-orang seperti produsen kecil, konsumen kecil/lemah yang bergabung secara sukarela dan menumbuhkan ekonomi tersendiri untuk mencapai tujuan bersama dengan saling mempersatukan dan menukarkan kontribusinya melalui usaha ekonomi yang bersifat kolektif sehingga merupakan satu-kesatuan yang kuat dan mandiri serta tidak dapat dieksploitasikan oleh lembaga atau kekuatan ekonomi lainnya.
Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika kita menjadi anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
1.      Meningkatkan kesejahteraan anggota.
2. Menyediakan kebutuhan anggota.
3. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha;
4. Mengembangkan usaha para anggota koperasi.
5. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat.
6. Pada akhir tahun anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU)
7. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
8. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia.

c.       Koperasi lebih sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
Koperasi berbeda dengan badan atau lembaga perekonomian yang lain. Koperasi mempunyai sifat-sifat yang khas.
(1) Koperasi merupakan organisasi perekonomian.
Disebut organisasi karena ada anggota koperasi yang membentuknya. Meskipun demikian, organisasi ini tidak sembarangan, karena memiliki sifat khusus, yakni sebagai organisasi perekonomian.
  (2) Anggota koperasi memiliki cita-cita dasar yang sama.
Cita-cita dasar anggota koperasi adalah mencapai kesejahteraan atau kemakmuran.
(3) Cita-cita ini ingin diwujudkan secara bersama-sama.
Perekonomian yang dijalankan melalui koperasi sifatnya kekeluargaan. Perekonomian dijalankan sebagai usaha bersama, bukan usaha perorangan.
(4) Koperasi memiliki watak sosial.

Anggota koperasi tidak ingin sejahtera sendiri. Anggota koperasi saling membantu meningkatkan kemakmuran setiap anggotanya.
 Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. 

Keuntungan koperasi bisa diperoleh antara lain dari laba penjualan dan jasa peminjaman. Meskipun koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa peminjaman yang besar. Namun apabila koperasi berjalan dengan lancar keuntungan koperasi pun bisa menjadi besar pula. Keuntungan koperasi akan dikembalikan kembali kepada anggota sebagai SHU (Sisa Hasil Usaha). Tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia.


 Kelebihan koperasi di Indonesia berdasarkan
a. Bersifat terbuka dan sukarela.
b. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
c. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
d. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
    keuntungan.
Koperasi memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan badan usaha lainnya. Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam praktik usahanya koperasi tidak hanya mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi lebih mengutamakan pelayanan terhadap angota atau lebih mengutamakan kesejahteraan anggotanya. Modal koperasi antara lain terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan cadangan-cadangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koperasi dibiayai dan dikelola oleh anggotanya sendiri .
Pengembangan koperasi, gagasan untuk membangunan dan mengembangkan koperasi sebagai watak perekonomian di Indonesia tidak dapat dilepaskan kaitannya dari upaya membangun basis ekonomi rakyat. Gerakan ekonomi koperasi agaknya dikonsepsikan juga untuk membendung merajalelanya pengarus sistem kapitalisme yang eksploitatif dan merusak tatanan pergaulan kekeluargaan dan bangsa Indonesia. Pada umumnya perkembangan koperasi di Indonesia banyak yang mengalami stagnasi atau jalan di tempat sehingga eksistensinya seperti pemeo ‘hidup segan mati tak mau’. ( http://yansah-putrihijau.blogspot.com/2010/12/makalah-koperasi.html )
Tujuan koperasi sekolah adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.






















PENUTUP

KESIMPULAN

Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Keanggotaan koperasi terdiri dari perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Secara umum, setiap kegiatan usaha ekonomi, koperasi atau bukan koperasi,memiliki misi untuk melayani masyarakat (konsumen) dan berupaya mencapai kemakmuran. Namun dalam berbagai hal terdapat perbedaan yang mendasar. Usaha koperasi senantiasa bertolak pada mulanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tertentu para anggotanya. Sedang usaha bukan koperasi (Perorangan, CV, Firma, PT, persero, dan lainnya) berorientasi pada pasaran umum atau konsumen umum. Karena perbedaan titik tolak ini, maka motifnya berbeda. Ini berkaitan dengan penerapan salah satu prinsip ekonomi seperti efisiensi. Efisiensi usaha bukan koperasi adalah, kalau laba dapat diperoleh setinggi-tingginya. Usaha koperasi efisiensi kalau pelayanan kepada anggota dapat dilakukan sebaik-baiknya. Keduanya memerlukan modal, biaya, namun tujuannya berbeda.



http://linyassyofa.blogspot.com/2013/02/makalah-koperasi.html#!/